Disaster Recovery Plan

Diposting oleh Asti Ratnasari On 00.17


Ingatkah Anda dengan gempa bumi di Jogjakarta tahun 2006 dan Meletusnya Gunung Merapi  tahun 2010? Juga beberapa bencana bumi yang melanda tanah air. Yah, bencana tidak dapat kita tolak atau cegah, kecuali beberapa bencana yang memang disebabkan karena ulah manusia. Lantas, apa yang terjadi ketika bencana telah terjadi? Selain kita kehilangan materi dan kerusakan fasilitas umum, yang lebih fatal adalah ketika kita kehilangan data, baik data pribadi maupun data yang berada pada perusahaan. kehilangan data terutama pada suatu instansi mampu menghambat  proses bisnis perusahaan tersebut. Untuk lebih meminimalisir kehilangan data ketika terjadi bencana, perlu dilakukan suatu pencegahan terhadap kehilangan data tersebut. Fokus kali ini akan membahas tentang penanganan atau pencegahan kehilangan data yang terjadi diakibatkan oleh bencana alam.
Prosedur yang dijalankan untuk penanganan dan pencegahan kehilangan data dikarenakan bencana alam ini kita kenal dengan istilah Disaster Recovery Plan (DRP). Disaster Recovery Plan adalah pengaturan yang komprehensive berisikan tindakan-tindakan konsisten yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah adanya kejadian (bencana) yang mengakibatkan hilangnya sumber daya sistem informasi secara bermakna.
Tujuan DRP adalah menyediakan kemampuan atau sumber daya untuk menjalankan proses vital pada lokasi cadangan sementara waktu dan mengembalikan fungsi lokasi utama menjadi normal dalam batasan waktu tertentu, dengan menjalankan prosedur pemulihan cepat untuk meminimalisi kerugian organisasi.
Manfaat DRP adalah :
·         Melindungi organisasi dari kegagalan layanan komputer utama
·         Meminimalisasi risiko organisasi terhadap penundaan (delay) dalam penyediaan layanan
·         Menjamin kehandalan dari sistem yang tersedia melalui pengetesan dan simulasi
·         Meminimalisasi proses pengambilan keputusan oleh personal/manusia selama bencana
Hal yang dapat dilakukan untuk Disaster Recovery Plan ini dengan melakukan integrasi backup dan recovery untuk berjaga-jaga bila file atau database mengalami kehilangan atau kerusakan data. Backup adalah salinan dari file atau database di tempat yang terpisah, sedangkan recovery file atau database yang telah dibetulkan dari kesalahan atau kerusakan. Strategi yang dapat dilakukan untuk backup dan recovery sebagai berikut :
·         Strategi file bertingkat (kakek-bapak-anak)
·         Strategi pencatatan ganda
·       Strategi dumping, file tersebut dapat disimpan di luar gedung utama, sebuah lokasi yang jauh dari pusat data perusahaan.
Pemilihan lokasi untuk penyimpanan DRP ini juga membutuhkan pertimbangan yaitu :
1.    Jarak dari fasilitas utama
Pemilihan jarak lokasi DRP dengan fasilitas utama sebaiknya jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh.
2.    Potensi dari resiko bencana
Adanya DRP digunakan untuk menangani dan meminimalisasi resiko kehilangan dan kerusakan data, sehingga pemilihan lokasi DPR jangan sampai malah mendapatkan tempat yang berpotensi terkena ancaman bencana atau terkena dampak bencana. Pilihlah yang sekiranya memiliki tingkat potensi bencana yang minimum.
3.    Ketersediaan staff setempat
Pemilihan tempat DRP pun mempertimbangkan ketersediaan staff di sekitar lokasi yang dapat mengoperasikan proses bisnis utama.
4.    Ketersediaan dan kualitas tenaga listrik/baterai
Ketersediaan dan kualitas tenaga listrik/baterai yang digunakan harus mampu mencukupi untuk kepentingan proses bisnis DRP.
5.    Nearby fiber routes
Untuk kepentingan jaringan komunikasi data akan lebih baik jika lokasi tidak jauh dari kabel fiber.
6.    Spesifik IT kriteria
Teknologi informasi dapat berfungsi pada lokasi tertentu, batasan jarak harus manjadi perhatian perlengkapan jaringan.
7.    Insentif Pajak
Lokasi tertentu atau lokasi di luar kota mungkin akan jauh lebih murah intensif pajaknya, sehingga akan mengurangi biaya operasional DRP.
Dari sedikit uraian di atas, jelas bahwa DRP memiliki keutamaan-keutamaan yang seharusnya perusahaan, instansi atau lembaga mulai menerapkan DRP ini. Sayangnya saat ini Disaster Recovery Plan ini jarang menjadi prioritas di dalam perusahaan karena untuk menggunakan Disaster Recovery Plan ini membutuhkan biaya yang sangat mahal dan sulit pada penerapannya. Wawasan tentang pentingnya DRP harapannya menjadikan perusahaan dapat berpikir ulang untuk segera menerapkan DRP ini. untuk individu/user menerapkan DRP secara sederhana pun dapat dilakukan seperti backup data secara berkala setiap melakukan aktifitas di komputer. Seperti misalnya seorang mahasiswa yang sedang skripsi sebaiknya sering-sering melakukan backup data.Tak jarang ada mahasiswa yang mundur kelulusannya diakibatkan kehilangan data, baik karena bencana alam atau pun trouble komputer. Sehingga benar kata pepatah “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Sekian semoga bermanfaat :D

Sumber :


0 Response to 'Disaster Recovery Plan'

Posting Komentar